oleh

LLDIKTI Wilayah XVII Gelar Raker 2025: Sinergi Membangun Pendidikan Tinggi yang Bermutu, Berdampak, dan Berdaya Saing

Pekanbaru, Detaksatu.com ; Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XVII Riau dan Kepulauan Riau menggelar Rapat Kerja (Raker) Tahun 2025 di Hotel Grand Central Pekanbaru pada 28–29 Oktober 2025. Kegiatan ini mengusung tema “Bersinergi Membangun Pendidikan Tinggi yang Bermutu, Berdampak, dan Berdaya Saing.”

Raker dibuka secara resmi oleh Prof Dr Eng Yudi Darma, MSi, Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Sains dan Teknologi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) RI, mewakili Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Hadir pula Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, H Erisman Yahya mewakili Gubernur Riau, serta pimpinan perguruan tinggi negeri dan swasta, ketua yayasan, asosiasi perguruan tinggi, dan perwakilan Forkopimda.

Pada pemaparan materi sesi pertama Hadir pula Prof Dr med Setiawan, dr Plt. Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi sebagai narasumber panel Bersama Prof Dr Eng Yudi Darma, MSi, Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Sains dan Teknologi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) RI.
Sinergi dan Transformasi Pendidikan Tinggi

Dalam sambutannya, Kepala LLDIKTI Wilayah XVII, Dr H Nopriadi, SKM, MKes., menegaskan bahwa tema Raker tahun ini sejalan dengan arah kebijakan nasional sebagaimana tertuang dalam Permendiktisaintek Nomor 40 Tahun 2025 tentang Rencana Strategis Kemdiktisaintek 2025–2029.

“Tiga orientasi utama dalam Renstra tersebut adalah mutu dan relevansi, dampak bagi masyarakat dan dunia usaha, serta daya saing global yang berakar pada kearifan lokal,” ujar Nopriadi.

Ia menambahkan, momentum Raker yang bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2025 menjadi pengingat penting akan semangat kolaborasi dan pengabdian generasi muda bagi kemajuan bangsa.
“Semangat itu pula yang harus kita hadirkan dalam kerja kelembagaan LLDIKTI: bekerja dengan sinergi, profesionalisme, dan komitmen untuk memberikan layanan terbaik bagi pendidikan tinggi di Riau dan Kepulauan Riau,” lanjutnya.

Nopriadi menegaskan bahwa di bawah naungan Kemdiktisaintek, LLDIKTI bertransformasi dari lembaga administratif menjadi mitra strategis perguruan tinggi dalam menjalankan tridharma yang berdampak nyata bagi masyarakat.

“Visi Kemdiktisaintek adalah terwujudnya pendidikan tinggi, sains, dan teknologi yang inklusif, adaptif, dan berdampak dalam mewujudkan transformasi bangsa menuju Indonesia Emas 2045,” ungkapnya.

Apresiasi Pemerintah Daerah

Dalam sambutannya mewakili Gubernur Riau, H Erisman Yahya mengapresiasi penyelenggaraan Raker ini dan menyoroti tantangan ketenagakerjaan lulusan perguruan tinggi.

“Data Kementerian Ketenagakerjaan menunjukkan bahwa terdapat sekitar 1,1 juta pengangguran lulusan perguruan tinggi dari total 7,28 juta penganggur di Indonesia pada tahun 2025. Ini menjadi perhatian bersama agar pendidikan tinggi lebih relevan dengan kebutuhan dunia kerja,” ujarnya.

Erisman berharap LLDIKTI Wilayah XVII dapat berperan aktif meningkatkan kompetensi lulusan dan memperluas kemitraan dunia usaha di tengah tingginya investasi di Riau yang mencapai Rp88 triliun pada tahun 2024, tertinggi di luar Pulau Jawa.

“Kami berharap lulusan perguruan tinggi tidak hanya menjadi pencari kerja, tetapi juga pencipta lapangan kerja,” tegasnya.

Capaian Kinerja Tahun Pertama LLDIKTI XVII

Dalam laporannya, Dr. Nopriadi menyampaikan capaian signifikan selama satu tahun masa operasional LLDIKTI XVII (Agustus 2024–Oktober 2025). Saat ini, LLDIKTI XVII membawahi 88 perguruan tinggi aktif (4 PTN dan 84 PTS) dengan 626 program studi, 5.319 dosen, dan 151.672 mahasiswa.

Beberapa capaian penting antara lain:

PTS berakreditasi Unggul meningkat dari 0 menjadi 3 kampus (Universitas Islam Riau, Politeknik Caltex Riau, dan Universitas Internasional Batam).

PTS berakreditasi Baik Sekali naik dari 6 menjadi 13 institusi (+117%).

Akreditasi Prodi Unggul melonjak dari 14 menjadi 48 prodi (+243%).

Guru Besar bertambah dari 44 menjadi 53 orang (+20,45%).

Lektor Kepala naik dari 201 menjadi 318 orang (+58,2%).

Jumlah mahasiswa naik dari 143.992 menjadi 151.672 orang (+5,34%).

Penerima KIP Kuliah meningkat dari 1.400 menjadi 3.003 mahasiswa (+114,5%), dengan 6.504 mahasiswa diajukan oleh PTS.

Tingkat kepuasan masyarakat terhadap layanan LLDIKTI mencapai 85,08% (kategori Sangat Puas).

Nopriadi menjelaskan bahwa penurunan jumlah PTS dari 99 menjadi 88 bukan kemunduran, melainkan hasil alih kelola, penggabungan, dan perubahan bentuk PTS agar lebih efisien dan sehat sesuai kebijakan penataan ekosistem pendidikan tinggi.

“Ini bagian dari upaya Kemdiktisaintek untuk memastikan perguruan tinggi yang efisien, sehat, dan adaptif terhadap kebutuhan dunia kerja,” jelasnya.

Penguatan SDM dan Pelayanan Publik

LLDIKTI XVII saat ini memiliki 34 pegawai, terdiri atas 22 ASN dan 12 tenaga non-ASN, termasuk petugas pengamanan, pengemudi, dan tenaga kebersihan. Dengan sumber daya terbatas tersebut, LLDIKTI XVII berhasil mencapai kinerja pelayanan publik dengan tingkat kepuasan 85,08% (kategori Sangat Puas).
“Capaian ini menunjukkan semangat pelayanan prima yang dipegang seluruh pegawai meski lembaga ini baru satu tahun berdiri,” ujar Nopriadi.

Arah Kebijakan dan Target 2025–2029

Mengacu pada Renstra Kemdiktisaintek 2025–2029, LLDIKTI XVII menetapkan tiga arah kebijakan utama:

Penguatan tata kelola dan mutu akademik berbasis data melalui sistem.

Transformasi pembelajaran dan pengembangan mahasiswa, termasuk penerapan magang berdampak, pembelajaran transformatif, PKM, dan P2MW.

Kolaborasi dan dampak nyata perguruan tinggi dalam membangun inovasi berbasis potensi lokal dan mendorong kewirausahaan mahasiswa.

Target lima tahun ke depan (hingga 2029) mencakup:

65% program studi terakreditasi Baik Sekali atau Unggul;

Seluruh PTS terhubung dengan dashboard Satria Data;

30% PTS menjadi penyelenggara magang berdampak;

70% lulusan terserap kerja atau berwirausaha dalam satu tahun setelah lulus.

Izin Prinsip Pembangunan Gedung Baru

Pada kesempatan yang sama, Dr Nopriadi juga mengumumkan bahwa LLDIKTI XVII telah memperoleh izin prinsip pembangunan gedung permanen baru, yang akan mulai direalisasikan pada tahun 2026.

“Alhamdulillah, kita telah meyakinkan Kementerian Diktisaintek untuk memberikan izin prinsip pembangunan gedung permanen. Ini pencapaian luar biasa bagi lembaga muda seperti kita,” ungkapnya disambut tepuk tangan peserta Raker.

Gedung baru ini diharapkan menjadi simbol kemandirian dan pusat layanan pendidikan tinggi yang modern, efisien, dan berdaya dukung tinggi terhadap digitalisasi layanan akademik dan kelembagaan di wilayah Riau dan Kepulauan Riau.

Sinergi Menuju Indonesia Emas 2045

Menutup sambutannya, Dr. Nopriadi mengajak seluruh peserta raker memperkuat komitmen dan kolaborasi lintas perguruan tinggi.

“Rapat kerja ini bukan sekadar agenda tahunan, tetapi momentum untuk menyatukan langkah menuju transformasi pendidikan tinggi yang bermutu, berdampak, dan berdaya saing,” ujarnya.

Raker LLDIKTI Wilayah XVII Tahun 2025 diharapkan menjadi tonggak penting dalam memperkuat sinergi kelembagaan, memperluas kolaborasi antarperguruan tinggi, dan meneguhkan komitmen bersama mencetak sumber daya manusia unggul menuju Indonesia Emas 2045.

Lap : Vie

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *