Bengkalis, Detaksatu.com : Transportasi Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Roll On Roll Off (Roro) dari dan ke Bengkalis terancam lumpuh, Minggu (2/11/2025). Sejak Jum’at malam hanya KMP Swarna Putri yang melayani lintasan Bengkalis-Pakning, karena KMP Mutiara Pertiwi II terpaksa penepi karena rusak.
Kepala Pos KSOP IV Pelabuhan Air Putih, Rozepa kepada media ini, Sabtu (1/11/2025) siang, mengatakan, KMP Mutiara Pertiwi II laik laut, karena sudah selesai melakukan docking tahun pada akhir September 2025, dan masuk lintasan awal Oktober. Namun, Jum’at (31/10/2025) malam, tiba-tiba rubber joint mesin mengalami kerusakan.
“Selesai docking tahunan akhir September 2025 kemarin, tapi, semalam tiba-tiba rubber joint-nya rusak. Saat ini tinggal KMP Swarna Putri,” ujar Rozepa saat dijumpai di ruangannya Sabtu siang.
Menurut Rozepa untuk memperbaiki rubber joint memakan waktu dua minggu, itupun tergantung ketersediaan alat tersebut.
“Jika alatnya datang cepat sekitar dua minggu perbaikan baru selesai. Tapi, kalau alatnya (rubber joint) lambat datang, makin lama lagi,” pungkas Rozepa.
Situasi genting seperti ini bukan yang pertama, tapi sudah berulangkali. Namun, belum ada tindakan nyata dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkalis untuk menambah jumlah Roro. Seperti Jum’at (31/10/2025), awalnya Roro yang melayani lintasan Bengkalis-Pakning dua unit, Mutiara Pertiwi II milik PT. Atosim Lampung Pelayaran dan KMP Swarna Putri yang dioperasikan PT. PT Jembatan Nusantara. PT. Jembatan Nusantara saat ini di bawah naungan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).
Namun, Jum’at malam ketika tiba-tiba KMP Mutiara Pertiwi II terpaksa penepi karena mengalami kerusakan pada Rubber Joint, lintasan Bengkalis-Pakning hanya dilayani KMP Swarna Putri.
Pantauan dilapangan, efek dari kekurangan armada membuat para pengguna jasa Roro terpaksa antre berjam-jam. Termasuk mereka yang menyeberang badan (tidak berkendara).
Rasa kesal terhadap pelayanan Roro oleh pengguna jasa Roro, salah satunya Putra pengendara sepeda motor yang saat itu sudah antre empat jam.
Anak Bengkalis yang bekerja di Kabupaten Siak Sri Indrapura itu, mengeluhkan krisis transportasi kapal Roro sudah berlangsung lama, namun tidak ada tindak dari kepala daerah untuk menyelesaikannya.
“Saya bukan mau membandingkan bupati Bengkalis dengan Bupati Siak. Tapi, bedah jauh dengan Bupati Siak, ketika ada masyarakat yang protes tentang pelayanan publik, dia (Bupati) langsung turun menemui masyarakat. Di kampung saya tidak, dibiarkan saja. Bahkan sudah didemo, juga tak ada perbaikan,” ujar Putra yang saat itu sudah antre empat jam.
Kendati antisipasi kenderaan yang mencoba penerobos terus diperketat. Namun, ada saja trik pengendara sepeda untuk bisa masuk tanpa antrean. Salah satunya, menyaruh sebagai tukang ojek yang mengantar penumpang, dan ada juga yang mengaku ketinggalan Roro.
“Karcis saya sudah disobek, tapi saat saya mau naik ternyata Roro sudah berangkat,” ujarnya seorang anak muda pengendara sepeda motor berdebat dengan seorang petugas tiket.
Karena banyak pemotor yang mengaku mengantar keluarga ke Roro dan mengaku tukang ojek mau lewat, petugas kemudian menyuruh si pemuda menepi agar yang lain bisa lewat. Tapi, si pemuda bukannya menepi, dia justru tancap gas menuju Roro.
Modus ketinggalan Roro dan mengantar keluarga dan tukang ojek salah satu cara menerobos antrean, tak luput dari pantauan warga Jangkang yang mengaku bernama Putra.
Menurutnya, seharusnya semua mengantar tidak dibenarkan mengantar sampai ke pintu Roro.
“Perhatikan pak, banyak yang beralasan mengantar penumpang dan mengantar keluarga masuk Roro. Tapi, mereka tak kembali. Harusnya, mereka hanya bisa mengantar sampai disini (pagar pintu masuk dermaga),” ujar Putra yang berdiri tak jauh dari Maurend dan Babinsa Air Putih Kopda Jarim Sarubabel Aritonang.
Maurend KJ yang bertugas mengatur antrean truk dan minibus terlihat memasukan truk dan minibus sesuai kuota ke dermaga untuk masuk Roro trip berikutnya. Kenderaan tersebut dijejer kemudian pintu pagar dermaga yang terbuat dari besi ditutup dan digembok agar tidak ada kenderaan lain menerobos.
“Itu mobil yang akan masuk trip berikutnya. Kemudian pintunya saya gembok,” kata Maurend KJ wajah terlihat memerah karena panas.
Terkait adanya modus mengaku sebagai pengojek mengantar keluarga agar bisa masuk kapal, tidak disanggah oleh Maurend. Untuk itu, kedepan para pengojek pelabuhan harus memakai rompi dan mengantar penumpang hanya sampai pintu dermaga.
“Kedepan, para pengojek harus memakai rompi, jadi jelas. Dan mengantar penumpang hanya sampai depan pintu masuk dermaga,” ujarnya.
Sementara itu, selain Mutiara Pertiwi II yang saat ini sandar di dermaga PT. BLJ, juga ada tiga Roro lain yang sandar di pelabuhan tersibuk, yakni Swarna Darma, Permata Lestari, dan Bahari Nusantara.
Swarna Darma dan Bahari Nusantara tengah menunggu antrean docking tahunan. Sedangkan Permata Lestari masih dalam perbaikan pasca terbakar beberapa waktu lalu.
Lap : RD











Komentar