oleh

Bupati Yopi Absen, Peserta dan Pembicara Diskusi Publik Rumah Inhu Yang di Gelar di Pekanbaru Kecewa

Inhu, Detaksatu – Rumpun Mahasiswa Indragiri Hulu (Rumah Inhu) menjadi panitia menggelar Diskusi Publik digelar di Dafam Hotel Jalan Sultan Syarif Kasim Pekan Baru, Riau. Pada, Jumat malam (28/8) sekira pukul 20.00 wib.

Diskusi Publik yang digelar Rumah Inhu bertindak sebagai pembicara yang bertajuk “Refleksi Kepemimpinan Indragiri Hulu Kebelakang dan Menerka Arah Pemnangunan Inhu Dimasa Depan” diantaranya Prof Dr KH Achmad Mujahiddin M Ag (Rektor UON Siska Tiau) , Prof H Isjhoni, (Tokoh Pendidikan Riau) Dr HR Emrizal Pakis (Ketua IKA Inhu), Dr Panca  Setyo Prihatin (Pengamat Politik) serta Rekan dari LSM Walhi dan LSM Jikalahari.

Bertindak sebagai Moderator Tito Handoko SIP MSi Dosen Ilmu Pemerintahan Unri sebagai Peserta untuk pembanding Anggota DPRD Inhu Hadir Bayu Nofyandi Surbakti SH MKn dan Hadit Tiyas Rananda, Tokoh Masyarakat H Zaharman Kas, dari Ormas Ketua MPI Inhu, M Ali Fauzi SH, Ketua PP Inhu, Indra T, Alhamra A SH MH, Penasehat Hukum dan Rekan Rekan Mahasiswa Inhu dari Jokjakarta dan Pekanbaru.

Ketua Panitia Rumah Inhu, Ilham Permana dalam sambutannya mengatakan Rumpun Mahasiswa Indragiri Hulu (Rumah Inhu) lahir dari beberapa mahasiswa yang gerah melihat kampung halaman mereka di Inhu seperti sudah salah urus seharusnya dengan banyaknya persoalan pemerintah harus hadir untuk menyelesaikannya.

Berawal dari kegerahan tersebut kami sepakan untuk bersuara dalam memberikan edukasi serta pandangan positif kepada pemimpin yang memiliki pemikiran dan tujuan yang sama berinisiatif melakdanakan diskusi publik yang mengkaji kondisi inhu.

Maka atas dasar tujuan itu kita sadari bersama adanya kegiatan diskusi ini untuk membahas kondisi inhu yang nantinya akan melahirkan gagasan yang bermanfaat untuk inhu kedepan.

Kata Ilham denga tegas bahwa atas terselenggaranya diskusi publik yang diprakarsai mahasiswa Jokja dan pekanbaru ini tidak ada diseponsori dari pemda inhu.

“Alhamdulilah ini semua dari dana swadaya rekan rekan Mahasiswa kelahiran Inhu yang menuntut ilmu di Jokja dan Pekanbaru,” jelasnya.

Dirangkum dari pernyataan pembicara dari LSM Walhi dan LSM Jikalahari mengatakan seorang Bupati kalau tidak berani menindak perusahaan yang bermasalah berarti bupatinya menelantarkan hak rakyat dan tidak berwawasan.

Orang luar datang minta tolong terbitkan izin lahannya langsung disetujui walaupun dengan kondisi Covid -19 akibat seenaknya menerbitkan Izin tanpa ada Analisa dan Analisis tentu banyak warga yang menjadi korban berdampak mengarah pada kemiskinan.

Saat ini kalau hanya mengandalkan kebun sawit yang dapat mensejahterakan masyarakat tidak bisa diharapkan.

Selanjutnya utusan LSM Jikalahari dan Walhi berharap pemerintah harus tegas terhadap Lahan yang bermasalah yang tidak mengantonggi izin sesuai Undang undang Reformasi Agraria bisa diambil oleh Pemda dan diserahkan kepada masyarakat yang berhak menerima guna untuk mengguranggi angka kemiskinan di Inhu, jelasnya.

Prof Dr H Isjoni sangat disayangkan seorang pemimpin kalau tidak mau tau bakal daerahnya akan gagal disegala bidang, dialok bukan forum pembantaian tapi untuk menambah informasi untuk dimasukan program pembangunan daerah yang dipimpinnya bagaimana logika pemikirannya supaya dikedepankan.

Harusnya kepala daerah yang masih berkuasa harus dewasa kepala daerah harus dan wajib hadir dalam acara ini.

Dimasa kepemimpinan Bupati R Thamsir Rachman masih ada dirinya diundang untuk membicarakan kelangsungan inhu kedepan.

Tapi dimasa kepemimpinan Bupati sekarang Dirinya tidak pernah dibawa bawa berdiskusi dan lainnya oleh Pemkab Inhu.

“Sangat disayangkan pemimpin Inhu tak bisa hadir dalam acara ini barang kali dia sibuk, singkat Prof.

Ocehan singkat Dr Panca Setyo Prihatin mengatakan dalam diskusi singkat
Kalau jadi pemimpin harus menguasai Knowledge (Pengetahuan) dan  Knowhow (Keingin-Tahuan).

Sebagai Pengamat Politik menyampaikan
Perusahaan tidak menjadi konsumem korporasi bagi Kepala Daerah sudah seharusnya lahan yang bermasalah yang dikusai oleh konglomerat itu beranikah pemerintah membekukan perusahaan yang bermasalah dan tanpa izin Kebunnya untuk diberdayakan kepada masyarakat.

Setelah memaparkan berbagai hal ditutup dengan puisi seperti ini,
Jalan-jalan ke keritang
Pergi membeli banyak udang Kenapa pak bupati tak datang
Mahasiswanya Garang-Garang, singkat Pengamat Politik Riau itu.

Tokoh Masyarakat Inhu, H Zaharman Kas dalam sambutan mengatakan sangat menyanyangkan kenapa peluang berlian yang diadakan oleh Rumah Inhu untuk Diskusi Publik Bupati Aktif dan Calon Bupati tidak hadir momen sekarang lah saatnya untuk menjual program memimpin inhu kedepan, jelasnya.

Filosofis kalau kita melihat masa lalu berarti kita mengingat kebodohan sejarah pembelajaran yang berharga bagi masa depan

“Apabila mau Refleksi masa lalu kita akan tampak masa depan yang lebih baik lagi,” tutup Mantan Politisi Golkar itu.

Selanjutnya Emrizal Pakis sebagai Pembicara mengatakan – refleksi kenyataan, kebelakang juga, dari situ fakta, kedepan itu fiksi/cita cita , orang yang handal, pemimpin yang mampu membuat kebijakan.

“Ingin tahu dan harus tau, pemimpin harus satu langkah diatas, kabag harus pemikiran seperti sekda, reformasi birokrasi, pemikiran masyarakat maju dan harus disosialisasi atau edukasi masyarakat ,maka terciptalah demokrasi itu,” ujar Emrizal.

Selama kegiatan Diskusi Publik di Dafam Hotel stuasi keadaan dari awan hingga berakhir  tetap aman serta Kondusif.

Laporan Fauzi

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru