oleh

Prilaku Sosial Dalam Mengatasi Banjir

Banjir adalah luapan air ke daratan yang biasanya kering. Banjir bisa terjadi hampir di mana saja. Banjir dapat menutupi area hanya dengan beberapa inci air bahkan dapat membawa cukup air untuk menutupi atap rumah. Banjir bisa berbahaya bagi masyarakat, berlangsung berhari-hari, berminggu-minggu atau bahkan lebih lama. Banjir juga merupakan salah satu masalah lingkungan krusial di Kota Pekanbaru yang kerap menimbulkan masalah terutam dijalan raya. PemkoPekanbaru pun harus melakukan berbagai upaya untuk mencegah banjir di musim hujan yang akan datang.

Banjir merupakan fenomena alam yang dapat mengakibatkan bencana bagi umat manusia. Terdapat berbagai macam jenis-jenis banjir yang sering terjadi di alam ini seperti banjir air, banjir lumpur, banjir lahar, dan banjir rob. Banjir air terjadi karena tidak seimbangnya air yang mengalir dengan ruang saluran untuk mengalir dan kurangnya daya serap tanah terhadap air yang ada di atasnya. Umumnya banjir terjadi dalam kondisi curah hujan yang tinggi. Terdapat beberapa penyebab dan solusi dalam mengatasi banjir seperti :

1. Selokan yang mengalami pendangkalan.

Selokan yang pada awalnya dalam, saat ini mulai mengalami pendangkalan. Hal ini terjadi akibat endapatan lumpur dan sampah. Gaya hidup masyarakat yang ingin segalanya praktis kadang-kadang tidak memperhatikan lingkungan sehingga memiliki kebiasaan buruk dengan membuang sampah ke selokan. Dengan banyaknya sampah yang dibuang ke selokan, sampah tidak akan terurai dan akan mengalami pengendapan di selokan. Akibatnya selokan menjadi dangkal. Ketika curah hujan meningkat, sungai yang dangkal tidak mampu menampung air yang mengalir ke sungai atau daerah tangkapan air (Catchment Area) sehingga selokan meluap dan menyebabkan banjir. Salah satu yang bisa kita amati dalam beberapa minggu bahkan bulan lalu Pemerintah Kota Pekanbaru telah melakukan upaya yang sangat signifikan dalam mengatasi banjir dan ini merupakan langkah baik selain melakukan pembersihan dan mengurangi sedimentasi pada selokan juga memberikan dampak kesehatan kepada masyarakat dengan bersihnya selokan yang ada di kota Pekanbaru. Variabel ini merupakan salah satu variabel yang bisa kita kendalikan dengan program yang sedang berjalan dan perlu didukung. Penguatan program yang dilakukukan pemerintah kota Pekanbaru perlu adanya pendampingan berupa program Prilaku Sosial dalam Mengatasi Banjir yang sedang penulis lakukan, karena apa yang telah berjalan selama ini akan semakin baik jika menambahkan indikator sosial-budaya yang disebutkan dalam ilmu lingkungan. Indikator ini tidak bisa diabaikan karena indikator ini merupaka indikator utama dalam ilmu lingkungan.

2. Penyebab curah hujan tinggi.

Air walaupun secara umum memiliki manfaat bagi mahluk hidup tetapi apabila berlebihan dapat menimbulkan bencana banjir. Bukankah fenomena hujan ini telah ada sejak dahulu, tetapi kenapa akhir-akhir ini dengan meningkatnya curah hujan dapat menimbulkan banyak terjadinya banjir di Indonesia. Apa yang menjadi penyebab tingginya curah hujan sehingga mengakibatkan banjir. Setelah mengetahui apa yang menjadi penyebab terjadinya banjir, maka dapat dilakukan pencegahan agar tidak terjadi banjir. Namun demikian, kondisi saat ini di Indonesia usaha pencegahan dan penanggulangan banjir ini membutuhkan waktu yang tidak singkat. Ketika pencegahan telah dilakukan tetapi bencana banjir tetap terjadi maka perlu upaya penanggulangan banjir yang komprehensif.

Upaya penanggulangan ini tidak hanya terbatas pada pencegahan tetapi juga meliputi upaya-uapaya pada saat sebelum terjadi banjir, pada saat banjir, dan pasca terjadinya banjir. Poin yang ditawarkan dalam tulisan ini terfokus pada poin sebelum terjadinya banjir. Dalam ilmu lingkungan kita mengenal 7 indikator kajian ilmu lingkungan seperti indikator ekologi, ekonomi, sosial-budaya, hukum, politik, idiologi dan pertahanankeamanan. Dalam program mengatasi banjir pada tulisan ini yang ditawarkan adalah program sosial-budaya pada tahapan pertama yaitu sebelum terjadinya banjir pada saat musim penghujan sesuai dengan judul tulisan ini.

Oleh karena pada variabel ini merupakan penyebab alami maka sulit untuk dikendalikan dan ini akan berulang secara terus-menerus sesuai musimnya. Setelah memperhatikan siklus curah hujan ini maka kita dapat membuat suatu program dalam mengatasi bancana banjir pada indikator lingkungan seperti indikator sosial-budaya. Terdapat beberapa langkah dalam indikator sosial-budaya yang akan di tawarkan dalam mendukung program pemerintah kota Pekanbaru dalam megatasi banjir akibat curah hujan pada saat musim penghuja tiba. (The King of Title).

Penulis : Dosen Lingkungan, Dr. Syahril, (Universitas Riau)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru