Bengkalis, Detaksatu.com : Pemungutan suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak telah selesai digelar pada Rabu 27 November 2024 kemarin. Dalam penghitungan cepat atau quick count masyarakat sudah mengetahui siapa pemenangnya. Hebatnya lagi, jauh-jauh hari masyarakat umum sudah memprediksi siapa yang bakal menduduki kursi kepala daerah.
Salah satu contoh adalah Pilkada Kabupaten Bengkalis yang memunculkan dua kontestan, Kasmarni – Bagus Santoso dengan jargon KBS dan pasangan Syahrial – Andika Putra Kenedi dengan jargon Sandi. Dalam pengundian nomor urut calon, KBS mendapat nomor urut 1 dan Sandi nomor urut 2.
Mulai masa penjaringan bakal calon sampai penetapan oleh KPU, pasangan Kasmarni-Bagus Santoso yang didukung 11 partai sudah diprediksi banyak pihak bakal menang mutlak dan melanjutkan kekuasaannya untuk periode kedua 2024-2029. Dan itu jadi kenyataan. Dimana pasangan KBS memperoleh hampir 80 persen suara. Sedangkan pasangan Sandi hanya sekitar 20 persen saja.
Hal ini berbanding terbalik dengan kemunculan pasangan Syahrial-Andika Putra Kenedi. Pasangan ini muncul berkah dari putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang hanya didukung partai Golkar dengan kekuatan 9 persen perolehan suara pemilu 2024.
Berkaca dari kekuatan politik yang menguasai parlemen lokal (DRPD) Kabupaten Bengkalis yang memiliki 45 kursi. Perbandingannya sangat comblang yakni KBS didukung 42 kursi dari 10 partai (1 partai non parlemen) berbanding Sandi yang hanya didukung 3 kursi dari Partai Golkar.
Namun, sebagai sebuah partai besar. Golkar tetap mencoba mengadu nasib. Mengapa tidak. Dari sebuah partai hampir ‘tak berdaya’ di blantika politik Bengkalis, Golkar tiba-tiba dapat mengusung calon. Ini kesempatan Golkar untuk mencoba keberuntungan kedua.
Bak kata-kata bijak, ‘usaha tidak pernah mengkhianati hasil’ berlaku dalam usaha Golkar. Pasangan KBS dengan mesin politiknya yang secara terstruktur, sistematis dan masif berjuang disetiap ceruk. Bisa dikatakan tak ada ceruk yang tak mereka jamah. Sedangkan pasangan Sandi yang diakui Syahrial selaku Ketua Golkar Kabupaten Bengkalis adalah pasangan dadakan. Karena Syahrial hanya punya waktu seminggu untuk menentukan pasangannya. Situasi tidak menguntungkan ini membuat mesin politik Sandi compang camping disana sini.
Bahkan muncul isu. Pasangan Sandi sengaja dimunculkan alias calon boneka agar KBS tidak melawan kotak kosong. Namun, isu ini dibantah oleh pasangan Syahrial dan Andika.
“Kami ( pasangan Sandi) bukan calon boneka. Kami adalah petarung,” tegas Syahrial saat debat publik sesi pertama di Gedung Cik Puan Bengkalis.
Namun, kemauan keras pasangan Sandi belum berbuah manis. Soalnya, 80 persen masyarakat Kabupaten Bengkalis masih menginginkan KBS dua periode agar program yang masih terbengkalai bisa dituntaskan.
Keinginan ini tercermin jelas dari perolehan suara dihampir seluruh tempat pemungutan suara (TPS) se Kabupaten Bengkalis. Dimana pasangan KBS meraup hampir 80 persen suara.
Contoh sederhana saja bisa dilihat di Kecamatan Rupat yang merupakan kampung Syahrial. Di kecamatan ini terdapat 16 desa dengan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 28.222 orang. Sedangkan jumlah TPS 41 yang tersebar di 16 desa.
Dari 28.222 orang DPT, yang datang ke TPS dan menggunakan hak pilihnya hanya 19.421 orang. Dari data yang dihimpun media ini, di Kecamatan Rupat pasangan KBS memperoleh 15.117 suara atau 78 persen dibanding pasangan Sandi 3.879 suara atau 20 persen. Sedangkan suara tidak sah sebanyak 425 atau 2 persen.
Dari 41 TPS tersebut, pasangan Sandi hanya menang tipis di dua TPS di Desa Sukarjo Mesin masing-masing di TPS 2 KBS 111 dan Sandi 112 dan di TPS 3, KBS 121 dan Sandi 136 suara. Selebihnya pasangan Sandi terburuk.
Kerja keras mesin politik pasangan Sandi belum berbuah manis. Mereka kalah jauh dibandingkan mesin politik KBS.
Tapi, itulah usaha. Dalam setiap pertandingan, apalagi dalam kontestasi politik siapa yang tidak ingin menang? Namun, kalau Allah SWT belum berkehendak apa yang mau dikata.
Kendati demikian, pasangan Syahrial – Andika Putra Kenedi adalah pasangan hebat. Meskipun kalah, tapi mereka telah menunjukkan komitmennya. Sebaliknya pasangan Kasmarni-Bagus Santoso adalah pasangan paling hebat. Pemenang yang akan melanjutkan program yang belum tuntas yang menjadi harapan seluruh masyarakat Kabupaten Bengkalis.
Lap : Vie
Komentar