Pekanbaru, Detaksatu.com : Menjelang pelaksanaan Seminar Nasional bertajuk “Refleksi 79 Tahun Kemerdekaan RI, Riau Dapat Apa?”, Dewan Pimpinan Harian Persebatian Pemuka Masyarakat Riau (PPMR) gencar mempersiapkan acara yang akan menjadi sorotan penting bagi masyarakat Riau. Seminar ini rencananya akan dihelat pada 28 Oktober 2024, tepat pada momen Hari Sumpah Pemuda.
Dalam rapat persiapan yang berlangsung di Gedung FKPMR Pekanbaru pada Selasa (1/10/2024), Ketua Umum PPMR Ir. H. Nasrun Effendi MT mengukuhkan panitia pelaksana.
Hadir dalam rapat tersebut sejumlah tokoh masyarakat Riau, termasuk Ketua Badan Musyawarah PPMR Drh H Chaidir MM, serta tokoh-tokoh masyarakat lainnya seperti Fauzi Kadir, Khairul Zainal, dan Fajar Menanti Simanjuntak.
Dalam kesempatan itu, Nasrun Effendi menjelaskan bahwa seminar ini semula direncanakan dalam format diskusi panel, namun kemudian diubah menjadi seminar nasional dengan menghadirkan narasumber terkenal, Rocky Gerung. “Kami berharap dari seminar ini akan lahir kesepakatan yang konkret dan bermanfaat bagi masyarakat Riau,” ungkapnya.
Refleksi Kemerdekaan
Riau, yang memiliki potensi besar dari sumber daya alamnya, dianggap belum sepenuhnya merasakan manfaat dari kemerdekaan yang telah diraih selama 79 tahun. Ini dikatakan Ketua Panitia, Robert Hendrico SH, saat ditanya soal urgensi dari seminar nasional tersebut.
“Sudah 79 tahun kita merdeka, tapi apa yang Riau dapatkan? Kita perlu pemikiran-pemikiran kritis dan solusi untuk menyelesaikan masalah di daerah,” ujar Robert, yang juga dikenal sebagai aktivis reformasi 1998 ini.
Robert menambahkan, ada banyak topik penting yang akan dibahas, termasuk peruntukan lahan yang berkeadilan, pembangunan sumber daya manusia, implementasi visi Riau 2020, dan kebijakan ekonomi yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat Riau.
Tantangan Zaman
Sementara, Ketua BANMUS PPMR, Drh. H. Chaidir MM, menyampaikan kegelisahan terkait kondisi politik dan ekonomi saat ini. Menurutnya, ketidakpastian yang terjadi tidak hanya membuat masyarakat khawatir, tetapi juga memunculkan berbagai permasalahan baru.
“Kita harus mengedepankan akal budi. Negeri yang tertinggal bukan karena kekurangan sumber daya, tetapi karena salah urus,” katanya, menekankan pentingnya kebijakan publik yang tepat.
Ditambahkan mantan Ketua DPRD Riau Dua periode ini, Seminar Nasional itu diharapkan menjadi momen refleksi penting bagi Riau dalam menjawab tantangan di era digitalisasi, dan menemukan strategi pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Lap : Vie
Komentar